Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Vaksin Covid-19 : Hak Atau Kewajiban?

Tanggal 16 Desember 2020, Happy Hayati Helmi mendaftarkan gugatan judicial review atau uji materi di Mahkamah Agung terhadap Perda (Peraturan Daerah) DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2020. Happy Hayati Helmi menggugat pasal 30 yang mengatur tentang denda bagi yang dengan sengaja menolak untuk divaksinasi Covid-19 senilai Rp.5.000.000. Selama ini, dalam setiap lintasan diskusi, kita selalu sepakat bahwa vaksinasi (khususnya pada imunisasi pada anak) itu adalah hak. Tapi, Perda dan gugatan di atas akan memasukkan kita kepada satu diskursus baru. Apakah vaksin (khususnya vaksin Covid-19) hanya hak atau juga memang kewajiban? Kalau vaksinasi Covid-19 adalah kewajiban warga negara, maka bagi setiap warga negara yang menolak dengan sengaja divaksinasi dapat dikenakan denda. Seperti dalam Perda DKI Jakarta diatas. Vaksin adalah upaya untuk membentuk kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit tertentu secara buatan. Caranya dengan memasukkan virus yang dilemahkan/ bagian tertentu dari virus dengan ...

Termokimia dan Sebuah Harap di Ulang Tahun SMUDAMA

Termokimia, cabang ilmu kimia yang mempelajari energi/kalor yang menyertai perubahan fisika atau reaksi kimia, demikian kata Wikipedia. Umumnya, siswa SMA akan mengalami paparan pertama di kelas XI semester awal. Saat mempelajari termokimia, salah satu konsep awal yang kita perlu ketahui adalah tentang sistem dan lingkungan. Sekali lagi mari menggunakan kata-kata dari Wikipedia. “Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Sistem merupakan bagian yang sedang diamati perubahan energinya. Misalnya dalam pengamatan proses pelarutan garam dapur dalam air, maka garam dapur dan air merupakan sistem. Lingkungan merupakan bagian di luar sistem. Contohnya dalam proses pelarutan garam dapur tersebut, maka selain garam dapur dan air merupakan lingkungan, misalnya udara di sekitarnya.” Sekarang menggunakan kata yang sangat sering kita jumpai saat mengerjakan soal fisika atau kimia yaitu “asumsikan”. Kita asumsikan bahwa setiap manusia menjadikan dirinya sendiri sebagai pusat perha...

Ada Dama di Smudama (2)

Sepuluh hari yang lalu pernikahan itu batal. Semua janji manis, rencana masa depan, dan tabungan yang sudah disiapkan seketika terasa sia-sia. “Kak, ndak papa ji Kakak? Kenapa ki kayak mau menangis?” pertanyaan Agan menyadarkanku. Seketika aku mengusap mata dan tersenyum memandangnya. “Kelilipan tadi mataku, Dek, hehe,” aku menjawab seadanya. “O iye’ Kak sudah mau mi jam makan siang ini. Mau ki ’ ikut makan di ruang saji? Saya antar ki sekalian makan juga ke sana, Kak,” tanya Agan kembali. Aku hanya mengangguk. Kami lalu berjalan menelusuri selasar ke arah ruang saji. Selasar dengan batu alam itu memiliki tangga yang naik turun dan cukup curam. Selasarnya melewati lapangan basket dan halaman parkir sebelum sampai di ruang saji. Hanya cukup dilewati dua orang saja jika berjalan berdampingan. Aku jadi teringat ketika dulu masih di sekolah. Setelah jam malam, sering menyelinap keluar asrama untuk bertemu Dama. Dan kami sering berjalan berdua di selasar ini. “Ah, Dama. Andai waktu bisa...

Ada Dama di Smudama (1)

Cinta itu sebenarnya mudah. Ia mengalir seperti air hujan di atap rumah. Seperti embun di pucuk daun yang menetes ke bumi. Semuanya alami, semuanya mengalir begitu saja, dan semuanya tanpa pernah diduga. Cinta itu mudah, alami, dan tidak terduga. Seperti embun yang datang dan pergi begitu mentari bersinar. Atau seperti api yang membakar ranting kayu kering hingga habis tanpa sisa. Kubelokkan mobil ke arah gerbang sekolah. Dulu, gerbang ini dikenal dengan nama Gerbang Bastille. Seperti sebutan penjara ketat Perancis Bastille Saint- Antoine di Paris. Tapi, tentu saja gerbang ini tidak menahan narapidana. Aku sendiri lupa mengapa gerbang sekolah di Smudama dijuluki demikian. Aku yang pernah menjadi bagian di dalamnya selama tiga tahun tidak pernah merasa seperti narapidana. Mobilku melaju di jalanan yang tidak rata. Dua puluh tahun berlalu, tidak banyak yang berubah dari jalanan sekolah. Aku membuka kaca mobil dan mulai menghirup segarnya udara Malino. Mungkin karena pemanasan global, uda...

Bakat, Kerja Keras, dan Pokemon

Sebuah hikmah dari min-maxing game Pokemon… Perdebatan tentang seberapa besar pengaruh bakat dan kerja keras dalam kesuksesan seseorang di suatu bidang adalah hal yang sering kita temui di sekitar kita. Perdebatan Messi vs Ronaldo di dunia speak bola adalah salah satu contohnya. Rivalitas antara jenius dan pekerja keras juga menjadi sebuah cliché di dunia manga. Karena bukanlah hal yang mudah untuk memberikan angka untuk manusia-manusia, tulisan ini akan menggunakan pokemon sebagai perumpamaan manusia untuk berbicara tentang bakat dan kerja keras. Strong Pokemon Apa sebenarnya yang dijadikan patokan ketika merujuk pokemon sebagai pokemon yang kuat? Sebelum kita berbicara tentang semuanya ada 6 stats yang dimiliki pokemon, HP, Attack, Special Attack, Defense, Special Defense , dan Speed . Stats ini dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni: species strengths, individual value , dan effort value . Species strengths Pertama species strengths , merupakan nilai dasar yang dimiliki oleh se...

Ada Hantu di Asrama (3)

Lampu kamar masih padam. Sementara Yuke dan Mimi juga masih meringkuk di dalam selimut. “Tok tok tok tok,” suara ketukan dari luar kamar mereka makin terdengar keras. “Jangan mi kita buka dulu, Mi,” bisik Yuke pada Mimi. “ Iyo , takut ka juga!” Mimi menimpali cepat. Selang 30 detik, lampu kembali menyala. Mimi kemudian bergegas menuju pintu. Ia melirik sebentar ke arah Yuke. “Penasaran ka siapa,” ucap Mimi membuka pintu kamar perlahan. Ketika pintu dibuka, ternyata tak ada seorang pun yang berdiri di sana. Mimi mendongakkan kepala keluar dan menoleh kanan kiri. Tapi, tak ada siapa- siapa. Mimi seketika merinding. Suasana koridor Aspuri yang remang- remang membuat bulu kuduknya berdiri. Belum lagi angin dingin tiba- tiba menyapu wajahnya. Mimi menutup kembali pintu kamarnya dengan cepat hingga tak sadar suaranya seperti dibanting.” Ndak ada orang!” ucap Mimi melotot ke arah Yuke. Sekian detik keduanya saling bertatapan dalam d...

Unlimited Friendship: Sahabat Rasa Saudara

” If a friendship lasts longer than 7 years, psychologists say it will last a lifetime“ Unknown Apakah kalian setuju dengan pandangan ini? Walaupun tak tahu, apakah sudah ada penelitian khusus untuk membuktikannya. Namun, aku menemukan kebenaran dalam quote itu setelah tertakdir menjadi bagian dari Atlantis 13. Sahabat rasa saudara di rumah Smudama. Atlantis (Angkatan 13 Smudama) yang memiliki tagline unlimited friendship . Sungguh berani menggunakan kata unlimited ketika tahu bahwa segala sesuatu sejatinya limited kecuali atas kehendak Yang Maha Pencipta. Namun, tagline itu mewujud menjadi sebuah cita-cita mulia yang mengikat hati dan terpatri dalam jiwa para insan yang menggenggamnya. Hingga kemudian menjadikan raga-raga mereka terus berjuang untuk bertemu meski jarak dan waktu dengan setia mengujinya. Semangat unlimited friendship menjadikan para Atlantiser menjadi kawan rasa sahabat dan teman rasa saudara. Tidak senantiasa bersama, namun terasa selalu ada. Seangkatan yang semo...

Ada Hantu di Asrama (2)

“Apa itu Parakang, kak?” Lile menimpali dengan rasa penasaran. Si Kakak menatapnya dengan wajah keheranan. Ada ketakutan terlihat di mata Lile. “Parakang itu sejenis hantu. Mungkin karena sekolah kita ini dibangun di dusun yang terkenal banyak hantunya, wajar kalau ada hantu-hantu berkeliaran di asrama.” jawab si Kakak. Lile terdiam, berupaya mencerna informasi baru yang memberikan alternatif penjelasan atas pengalaman yang baru dialaminya. “Nanti kalau ko pulang kampung, coba tanya keluargamu Dek, apa itu Parakang,” ucap si Kakak menambahkan. *** “Aaaaaaaaa….aaaa…!!” Anak aspuri kompak berteriak ketakutan usai mendengarkan cerita Yuke. Pengalaman Yuke melihat sesosok aneh dekat selasar membuat Lile hanya bergeming. Sementara temannya sudah histeris, melompat ke kasur, dan saling berpelukan. “Hahaha, kayak Teletubies ki kurasa begini posisita,” ucap Yuke meredakan ketakutan teman-temannya. Beberapa anak aspuri ber...

Rumah Andalan

Terkenal dengan status andalan. Membuatnya menjadi incaran. Banyak yang berharap ditakdirkan, menjadi bagian yang tak terpisahkan. Dari sekolah rasa rumah yang senantiasa dirindukan. Berbagai kisah terukir indah, selama tiga tahun masa muda. Membuat tiap anak Smudama, selalu saja terpanggil tuk berkunjung ke sana. Meski status bukan lagi anak SMA. Berniat mengulang kenangan penuh makna yang menanam rasa pada hati dan memberi warna pada jiwa. Karenanya, mungkin bagi mereka Smudama hanya sekolah. Namun, bagi kami ia adalah rumah dan tempat pulang. Bagi mereka hanya bangunan di tengah pegunungan. Bagi kami, ia adalah istana penuh kenangan. Bagi mereka kamar asrama biasa. Bagi kami ruang yang kaya akan cerita berharga. Mungkin bagi mereka alumni Smudama sekedar lulusan sekolah menengah. Bagi kami adalah saudara meski tak sedarah, di mana pun berada. Bagi mereka hanya tiga tahun masa SMA. Bagi kami, jejak kehidupan istimewa yang tak akan pernah lekang oleh masa. Smudama, Rumah Andalan, with...

Tempat Yang Memanggilmu Pulang

Kau boleh menyebutnya SMUDAMA, atau rumah, atau apapun kosakata yang kau gunakan untuk menyebut sesuatu yang memanggilmu pulang. Kau boleh ajak siapapun untuk berkunjung, jika suatu hari kau menemukan seseorang yang sama berartinya dengan tempat ini. Ceritakan padanya bagaimana kau berjuang, bagaimana kau bisa menjadi sosok tangguh seperti yang ia kenal saat ini. Bagaimana tempat ini mengajarkanmu bahwa tidak ada mimpi yang terwujud karena hal-hal mudah. Kau boleh menyebutku sentimental, melankolis, atau gagal move on . Karena seperti itulah adanya. Sejak meninggalkan tempat ini aku tidak lagi merasa utuh. Seperti ada bagian dari diriku yang tertinggal dan menolak untuk dibawa. Ia ingin menetap di sana, dan selalu meminta untuk dikunjungi. Penulis : Hutami Nur Saputri Gambar : Uli’ Why

Ada Hantu di Asrama (Part 1)

“Ada hantu di asrama, astagaaa, semoga ndak pernahja lihat,” Lile merinding mendengar cerita teman- temannya. Bukan kali itu saja cerita tentang hantu menghebohkan anak Aspuri. Lile ingat betul, enam bulan pertamanya di sekolah, tetangga kamarnya beberapa kali kesurupan. Bahkan saat kejadian, ia ikut menenangkan korban. “Baca ko Ayatul Kursi , tempelki juga di tempat tidurmu,” kata kakak kelasnya suatu hari. Sayangnya ia tidak pernah melaksanakan perintah seniornya itu hingga ia mengalami sendiri kejadian bertemu hantu di asrama. Lile pernah mendengar ceramah ulama, jikalau Ayat- Ayat Al-Quran sebaiknya dibaca dan dipahami artinya. Bukan hanya dipajang di dinding. Namun, keyakinan itu tidak disertai dengan tindakan. Lile masih suka bermalas- malasan membaca Al- Quran. Suatu hari di kamar, Lile terbangun saat tengah malam. Dalam suasana gelap, ia mencoba membuka mata. Awalnya ia berniat ke kamar mandi. “Aduh, gelapnya, jauhnya lagi saklar lampu,” guma...

Puisi : Yang Ia Takuti

Yang ia takuti bukanlah kata-kata menyakitkan, kejam, atau yang bisa melukai. Yang ia takuti ialah ruang antara dunia, keheningan, dan penilaian. Apa yang ditinggalkan tak dikatakan. Ia takut akan dunia kasat mata, tak bisa diakses dari yang hampir dikatakan. Seharusnya, akan, dan bisa dikatakan. Tapi tak dilakukan. Ia takut jurang maut yang tak diketahui, kegelapan tak berbentuk yang bisa ia rasakan. Dalam jeda keheningan dan ketidaknyamanan, di akhir kalimat, atau tepat sebelum awalan yang baru, ia bisa melihat dirinya sendiri sangat jelas. Baca juga : Puisi – Caranya Mencintai celotehanakgunung.com/caranya-mencintai/ Penulis: Herdarina Gambar : Dokpri Penulis

Puisi: Caranya Mencintai

Aku dari dua bagian terpisah Satunya mendesak maju tanpa kenal takut Yang satunya mempertanyakan semuanya Aku kembali membaca kamu, memahamimu, dengan rasa berani Bukan dengan logika dan suara yang lantang Baca juga : Puisi Yang Ia Takuti celotehanakgunung.com/yang-ia-takuti/ Penulis : Herdarina Gambar : Dokpri Penulis

Program Baru Literasi Anak Gunung 2021

Literasi Anak Gunung menggelar zoom meeting perdana pada Jumat (01/01) untuk membahas rencana klub tahunan 2021. Mengusung tema “Merajut Mimpi Anak Literasi”, para member mengusulkan sejumlah konsep baru. Sepanjang tahun 2020, klub pecinta baca tulis yang dibentuk 11 Juli 2020 itu beberapa kali menggelar book thoughts dan kelas belajar. Tercatat, 17 buku  pernah dibahas dalam 9 kali diskusi. Pernah juga diadakan kelas belajar tema kepenulisan, editing, dan SEO. Konsep Book Thoughts Baru Dalam zoom meeting tersebut, Ketua Literasi Anak Gunung mengingatkan jika konsep book thoughts tidak harus membahas keseluruhan isi buku. Ia juga menyampaikan jika materi yang diangkat bisa saja berasal dari jurnal, komik, puisi, dan bacaan apapun yang menarik untuk dibahas. Sejauh ini, literasi anak gunung lebih banyak membahas buku pengembangan diri. Seperti Mindset karangan Carol S. Dweck, The Art of Thinking Clearly, dan lainnya. Buku yang dipilih juga masih didominasi oleh buku best seller terb...

Tragedi Eijkman : Vaksin Maut Romusha 1944-1945

Judul Buku : Eksperimen Keji Kedokteran Penjajahan Jepang, Tragedi Lembaga Eijkman, dan Vaksin Maut Romusha 1944-1945 Penulis : J. Kevin Baird dan Sangkot Marzuki Jumlah Halaman : xxx+290 halaman Tahun Terbit : Cetakan pertama September 2020 Penerbit : Komunitas Bambu Buku ini bercerita tentang tragedi uji coba vaksin yang menimpa lembaga biomolekuler tertua yang ada di Indonesia, Eijkman. Bukan hanya lembaganya, tragedi itu juga secara langsung menimpa seorang dokter ilmuwan terbaik yang pernah Indonesia lahirkan, Achmad Mochtar. Eijkman Institute adalah lembaga penelitian penyakit tropis dan infeksi yang didirikan oleh Christian Eijkman pada tahun 1888. Beberapa tahun berikutnya, lembaga ini kemudian diisi oleh dokter-dokter pribumi hasil didikan sekolah kedokteran untuk pribumi (STOVIA). Politik etis pemerintahan kerajaan Belanda mulai membuahkan hasil. Achmad Mochtar yang juga adalah direktur Lembaga Eijkman saat itu menjadi kambing hitam atas kegagalan sebuah eksperimen vaksin ter...