Langsung ke konten utama

Tragedi Eijkman : Vaksin Maut Romusha 1944-1945

Judul Buku : Eksperimen Keji Kedokteran Penjajahan Jepang, Tragedi Lembaga Eijkman, dan Vaksin Maut Romusha 1944-1945
Penulis : J. Kevin Baird dan Sangkot Marzuki
Jumlah Halaman : xxx+290 halaman
Tahun Terbit : Cetakan pertama September 2020
Penerbit : Komunitas Bambu

Buku ini bercerita tentang tragedi uji coba vaksin yang menimpa lembaga biomolekuler tertua yang ada di Indonesia, Eijkman. Bukan hanya lembaganya, tragedi itu juga secara langsung menimpa seorang dokter ilmuwan terbaik yang pernah Indonesia lahirkan, Achmad Mochtar.

Eijkman Institute adalah lembaga penelitian penyakit tropis dan infeksi yang didirikan oleh Christian Eijkman pada tahun 1888. Beberapa tahun berikutnya, lembaga ini kemudian diisi oleh dokter-dokter pribumi hasil didikan sekolah kedokteran untuk pribumi (STOVIA). Politik etis pemerintahan kerajaan Belanda mulai membuahkan hasil.

Achmad Mochtar yang juga adalah direktur Lembaga Eijkman saat itu menjadi kambing hitam atas kegagalan sebuah eksperimen vaksin terhadap ratusan romusha di Klender. Tahun 1944 menjadi awal dari malapetaka yang menimpa Lembaga Eijkman, lembaga yang didirikan dengan dedikasi oleh Christian Eijkman.

Achmad Mochtar menjadi martir untuk seluruh sejawatnya yang ditahan dan disiksa. Buku ini mengisahkan bagaimana hingga akhirnya Achmad Mochtar terpaksa mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukannya.  Achmad mochtar sepertinya  mengetahui bahwa pengakuan itu meminta nyawanya sebagai tumbal akan kebebasan koleganya di Eijkman yang juga ditangkap dan disiksa dengan keji. Semua “drama” itu terjadi untuk melindungi wibawa penguasa baru Indonesia saat itu, Jepang. Wibawa sebagai pembebas dari imperialisme dan kolonialisme barat di mata dunia.

Keunggulan Buku

Salah satu kelebihan yang menonjol dalam buku ini pemaparan data-data forensik  atas kegagalan “uji coba” vaksin tetanus toksoid kepada ratusan romusha. Selain itu, buku ini juga memaparkan banyak data dan hasil wawancara termasuk dari korban tragedi itu langsung.

Review Buku eksperimen keji kedokteran penjajahan Jepang, tragedi Lembaga Eijkman dan vaksin maut romusha. Buku yang meluruskan sejarah.
Doc : Ana Ainul Syamsi

Eksperimen keji kedokteran Jepang adalah buku yang hadir bukan sekedar untuk meluruskan sejarah. Tapi hadir untuk mengembalikan kehormatan seorang Achmad Mochtar dan untuk menghargai karya-karya Eijkman yang telah mendunia bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh para klinisi dan akademisi khususnya dokter serta para sejarawan agar mengetahui sejarah dan perjuangan anak bangsa Indonesia untuk memberikan pengaruh dan warna di tengah gelanggang saintis dunia. Buku Dr. Ali Hanafiah, keponakan Achmad Mochtar yang berjudul “Drama Kedokteran Terbesar” bisa menjadi salah satu yang menambah referensi terhadap buku ini.

Penulis: Syukri Mawardi
Editor: Faudzan Farhana
Ilustrasi : Uli’ Why
Gambar : Ana Ainul Syamsi, liputan6.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Lagu Ribas Lelaki Yang Menangis

Lagu Ribas berjudul lelaki yang menangis dirilis tahun 2003. Lagu ini cukup populer di kalangan generasi 90-an. Penyanyi bernama lengkap Mohammad Ridha Abbas ini juga menyelipkan lirik berbahasa Bugis di antara lagunya. Sebagai putera kelahiran Pare-pare, Ribas nampaknya ingin mengeksplorasi budaya Bugis lewat syair yang ia tulis. Banyak yang penasaran dengan arti lirik Bugis tersebut. Apa maknanya? Simak penjelasan berikut. Arti Lirik Bugis La Ribas, mageni muterri Sierang iya de’na wengka usailaiko (Ribas, kenapa engkau menangis Sedang aku tak pernah meninggalkanmu) La Ribas, mageni muterri Sierang iya lona rewe, namo depa wissengi (Ribas, kenapa engkau menangis, sedang aku sudah mau pulang, namun aku belum tahu) Penjelasan Dalam Bahasa Bugis La adalah kata sandang untuk panggilan anak lelaki dan pada perempuan menggunakan kata (i) Contoh : La Baco (dia lelaki) dan I Becce (dia perempuan) Ko dan mu adalah klitika dalam dialeg Sulawesi Selatan yang artinya kamu Contoh : Usailak...

Peduli Itu Ada Aksi

Peduli itu ada aksi Bukan sekadar susunan diksi Penyemangat menyentuh hati Cuma berbasa-basi Ingin keadaan berubah lakukan usaha bukan mengkhayal dan berwacana saja berharap keajaiban dari Allah Kamu punya mimpi ajak kawan berdiskusi cari solusi ikut berkontribusi bukan cuma nunjuk jari berlagak bossy Peduli itu meluangkan waktu melakukan sesuatu ikut bantu Jaman sudah canggih Tinggal mainkan jemari Klik share, like, bantu promosi Aksi kecil tapi berarti Baca juga : Wahai Pengumbar Mimpi Penulis & Ilustrasi : Uli’ Why Gambar : yukbisnis.com

Qinan Rasyadi, Sabet Juara & Kejar Cita-Cita Lewat Kimia

Cita-cita boleh berubah, tapi usahanya harus tetap sama. Dulu pengen jadi pengusaha, sekarang “ engineer ” di depan mata. *** Muhammad Qinan Rasyadi, pemuda asal Makassar kelahiran 2006 ini baru saja lulus SMA. Dalam acara penamatan siswa yang digelar secara hybrid di Ruang Saji Maccini Baji, Kompleks SMAN 5 Gowa (Smudama) pada Rabu (22/05/2024), Qinan diganjar penghargaan Sakura Prize . Sakura Prize adalah penghargaan tahunan berupa plakat dan beasiswa tunai dari alumni Smudama Jepang. Serupa dengan Sakura Prize tahun 2022 dan 2023, tahun ini pun beasiswanya Rp. 3.000.000. Awalnya berseragam putih abu-abu, Qinan harus menjalani sekolah online selama satu semester di tengah pandemi Covid-19 . Baru pada Januari 2022, ia masuk asrama Smudama. Sekolah offline rupanya membuat Qinan makin giat belajar. Sejumlah prestasi berhasil ditorehkan selama menjadi siswa Smudama. Ia juga turut mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang olimpiade sains tingkat nasional pada tahun 2022 dan 20...