Langsung ke konten utama

Termokimia dan Sebuah Harap di Ulang Tahun SMUDAMA

Termokimia, cabang ilmu kimia yang mempelajari energi/kalor yang menyertai perubahan fisika atau reaksi kimia, demikian kata Wikipedia. Umumnya, siswa SMA akan mengalami paparan pertama di kelas XI semester awal. Saat mempelajari termokimia, salah satu konsep awal yang kita perlu ketahui adalah tentang sistem dan lingkungan.

Sekali lagi mari menggunakan kata-kata dari Wikipedia. “Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Sistem merupakan bagian yang sedang diamati perubahan energinya. Misalnya dalam pengamatan proses pelarutan garam dapur dalam air, maka garam dapur dan air merupakan sistem. Lingkungan merupakan bagian di luar sistem. Contohnya dalam proses pelarutan garam dapur tersebut, maka selain garam dapur dan air merupakan lingkungan, misalnya udara di sekitarnya.”

Sekarang menggunakan kata yang sangat sering kita jumpai saat mengerjakan soal fisika atau kimia yaitu “asumsikan”. Kita asumsikan bahwa setiap manusia menjadikan dirinya sendiri sebagai pusat perhatian. Dalam rentang waktu 3 tahun selama kita mengeyam pendidikan di bangku SMA, kita bisa mengumpamakan diri kira sebagai sistem. Otomatis segala sesuatu yang bukan kita, teman-teman angkatan, kakak dan adik kelas, guru, dan staf di sekolah, bahkan sandal yang banyak pemiliknya adalah lingkungan.

Lingkungan bernama Smudama dengan pelajaran tentang kehidupan di setiap sudutnya, lingkungan yang menempa kita dengan segala kelebihan dan kekurangannya, lingkungan yang menjadikan semua hal-hal kecil menjadi kenangan. Lingkungan yang membuat kita bersyukur pernah singgah di sana.

Pada akhirnya, semua yang tertulis di atas adalah asumsi dari sudut pandang saya, sebagaimana saya adalah pusat perhatian dari pengamatan saya, orang lain punya kisah lain dari sudut pandang mereka. Tapi saya yakin hampir semua orang yang pernah merasakan 3 tahun di “Bumi Andalan” akan setuju bahwa interaksi mereka dengan lingkungan Smudama membawa perubahan positif kepada sistem. Hal yang kita semua harapkan untuk bisa berlanjut terus di usia Smudama yang telah beranjak seperempat abad ini, hingga nanti.

Penulis : Somnus
Ilustrasi : Uli’ Why
Editor : Faudzan Farhana
Gambar : Youtube Smudama, kaskus.co.id, idntimes.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Lagu Ribas Lelaki Yang Menangis

Lagu Ribas berjudul lelaki yang menangis dirilis tahun 2003. Lagu ini cukup populer di kalangan generasi 90-an. Penyanyi bernama lengkap Mohammad Ridha Abbas ini juga menyelipkan lirik berbahasa Bugis di antara lagunya. Sebagai putera kelahiran Pare-pare, Ribas nampaknya ingin mengeksplorasi budaya Bugis lewat syair yang ia tulis. Banyak yang penasaran dengan arti lirik Bugis tersebut. Apa maknanya? Simak penjelasan berikut. Arti Lirik Bugis La Ribas, mageni muterri Sierang iya de’na wengka usailaiko (Ribas, kenapa engkau menangis Sedang aku tak pernah meninggalkanmu) La Ribas, mageni muterri Sierang iya lona rewe, namo depa wissengi (Ribas, kenapa engkau menangis, sedang aku sudah mau pulang, namun aku belum tahu) Penjelasan Dalam Bahasa Bugis La adalah kata sandang untuk panggilan anak lelaki dan pada perempuan menggunakan kata (i) Contoh : La Baco (dia lelaki) dan I Becce (dia perempuan) Ko dan mu adalah klitika dalam dialeg Sulawesi Selatan yang artinya kamu Contoh : Usailak...

Peduli Itu Ada Aksi

Peduli itu ada aksi Bukan sekadar susunan diksi Penyemangat menyentuh hati Cuma berbasa-basi Ingin keadaan berubah lakukan usaha bukan mengkhayal dan berwacana saja berharap keajaiban dari Allah Kamu punya mimpi ajak kawan berdiskusi cari solusi ikut berkontribusi bukan cuma nunjuk jari berlagak bossy Peduli itu meluangkan waktu melakukan sesuatu ikut bantu Jaman sudah canggih Tinggal mainkan jemari Klik share, like, bantu promosi Aksi kecil tapi berarti Baca juga : Wahai Pengumbar Mimpi Penulis & Ilustrasi : Uli’ Why Gambar : yukbisnis.com

Qinan Rasyadi, Sabet Juara & Kejar Cita-Cita Lewat Kimia

Cita-cita boleh berubah, tapi usahanya harus tetap sama. Dulu pengen jadi pengusaha, sekarang “ engineer ” di depan mata. *** Muhammad Qinan Rasyadi, pemuda asal Makassar kelahiran 2006 ini baru saja lulus SMA. Dalam acara penamatan siswa yang digelar secara hybrid di Ruang Saji Maccini Baji, Kompleks SMAN 5 Gowa (Smudama) pada Rabu (22/05/2024), Qinan diganjar penghargaan Sakura Prize . Sakura Prize adalah penghargaan tahunan berupa plakat dan beasiswa tunai dari alumni Smudama Jepang. Serupa dengan Sakura Prize tahun 2022 dan 2023, tahun ini pun beasiswanya Rp. 3.000.000. Awalnya berseragam putih abu-abu, Qinan harus menjalani sekolah online selama satu semester di tengah pandemi Covid-19 . Baru pada Januari 2022, ia masuk asrama Smudama. Sekolah offline rupanya membuat Qinan makin giat belajar. Sejumlah prestasi berhasil ditorehkan selama menjadi siswa Smudama. Ia juga turut mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang olimpiade sains tingkat nasional pada tahun 2022 dan 20...