Langsung ke konten utama

My Friend, Superman

Sebelum kita mengenal istilah Salafi, temanku ini sudah mengenalnya lebih dulu. Orang-orang menganggapnya asing karena tidak bersalaman dengan perempuan. Ia juga tidak menatap lawan jenis dan selalu menundukkan kepala saat jalan. Ia tidak mendengarkan musik dan potongan celana yang dikenakannya berada di atas mata kaki.

Bagi orang lain, ia terlihat aneh dan sering dikucilkan. Tapi bagiku, ia tetap kawan lama yang aku kenal sebelum masuk ke bangku SMA. Ia memang banyak berubah, tapi bukan berubah ke arah negatif. Malah menurutku itu positif.

Ia membangunkan kami setiap subuh di saat orang lain tidak ada yang peduli. Ia mengingatkan kami untuk salat tepat waktu. Temanku ini membaca Alquran di saat kami belajar main gitar atau menonton acara uka-uka. Ia mengikuti kajian Sabtu dan Minggu saat kami mungkin berencana untuk nonton bioskop.

Aku masih ingat waktu ia membawa kaset rekaman soal rukiah di mana ada dialog antara jin dan manusia dalam kaset tersebut. Kami semua di dalam kamar menyimak rekamannya, antara penasaran dan agak takut juga. Mungkin karena suasana di belakang kamar gelap dan banyak pohon bambu yang berisik. Suara tape recorder suasananya seperti menonton film Pengabdi Setan, tapi dalam versi nyata.

Selama yang saya ingat, ia bukan orang yang pernah merundung adik kelas. Berbeda dengan kebanyakan siswa yang telah menjadi senior dan kadang mengadakan acara persidangan di asrama hanya karena masalah sepele. Temanku ini justru orang yang ramah, murah senyum, dan tidak pernah merepotkan orang lain. Sosoknya di asrama tidak menonjol. Tapi dia akan tetap menjadi temanku yang paling menonjol dalam ingatan.

Kami kehilangan kontak setelah lulus SMA. Andai dia melihat tulisan ini, saya hanya ingin mengatakan, “Terima kasih telah menunjukkan ke saya arti dari keteguhan! You are always be my Superman!”

Baca juga : Lagu Sahabat yang Tak Lekang oleh Waktu

Penulis: Arif Eko Julianto
Editor: Faudzan Farhana
Ilustrasi: Yati Paturusi
Gambar: canva.com

Keterangan:
Salafi : pemikiran yang mencoba memurnikan kembali ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah dari berbagai hal yang bid’ah (tidak dilakukan Rasul), khurafat, dan syirik dalam Islam.
Uka-uka : singkatan dari Uji Keberanian dan Uji Kebenaran, judul sebuah segmen tayangan khusus di salah satu stasiun televisi nasional yang sempat populer di awal tahun 2000-an.
Rukiah : pengobatan hati dengan membaca zikir atau doa seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, berfungsi untuk mengusir pengaruh jahat dari hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Lagu Ribas Lelaki Yang Menangis

Lagu Ribas berjudul lelaki yang menangis dirilis tahun 2003. Lagu ini cukup populer di kalangan generasi 90-an. Penyanyi bernama lengkap Mohammad Ridha Abbas ini juga menyelipkan lirik berbahasa Bugis di antara lagunya. Sebagai putera kelahiran Pare-pare, Ribas nampaknya ingin mengeksplorasi budaya Bugis lewat syair yang ia tulis. Banyak yang penasaran dengan arti lirik Bugis tersebut. Apa maknanya? Simak penjelasan berikut. Arti Lirik Bugis La Ribas, mageni muterri Sierang iya de’na wengka usailaiko (Ribas, kenapa engkau menangis Sedang aku tak pernah meninggalkanmu) La Ribas, mageni muterri Sierang iya lona rewe, namo depa wissengi (Ribas, kenapa engkau menangis, sedang aku sudah mau pulang, namun aku belum tahu) Penjelasan Dalam Bahasa Bugis La adalah kata sandang untuk panggilan anak lelaki dan pada perempuan menggunakan kata (i) Contoh : La Baco (dia lelaki) dan I Becce (dia perempuan) Ko dan mu adalah klitika dalam dialeg Sulawesi Selatan yang artinya kamu Contoh : Usailak...

Peduli Itu Ada Aksi

Peduli itu ada aksi Bukan sekadar susunan diksi Penyemangat menyentuh hati Cuma berbasa-basi Ingin keadaan berubah lakukan usaha bukan mengkhayal dan berwacana saja berharap keajaiban dari Allah Kamu punya mimpi ajak kawan berdiskusi cari solusi ikut berkontribusi bukan cuma nunjuk jari berlagak bossy Peduli itu meluangkan waktu melakukan sesuatu ikut bantu Jaman sudah canggih Tinggal mainkan jemari Klik share, like, bantu promosi Aksi kecil tapi berarti Baca juga : Wahai Pengumbar Mimpi Penulis & Ilustrasi : Uli’ Why Gambar : yukbisnis.com

Qinan Rasyadi, Sabet Juara & Kejar Cita-Cita Lewat Kimia

Cita-cita boleh berubah, tapi usahanya harus tetap sama. Dulu pengen jadi pengusaha, sekarang “ engineer ” di depan mata. *** Muhammad Qinan Rasyadi, pemuda asal Makassar kelahiran 2006 ini baru saja lulus SMA. Dalam acara penamatan siswa yang digelar secara hybrid di Ruang Saji Maccini Baji, Kompleks SMAN 5 Gowa (Smudama) pada Rabu (22/05/2024), Qinan diganjar penghargaan Sakura Prize . Sakura Prize adalah penghargaan tahunan berupa plakat dan beasiswa tunai dari alumni Smudama Jepang. Serupa dengan Sakura Prize tahun 2022 dan 2023, tahun ini pun beasiswanya Rp. 3.000.000. Awalnya berseragam putih abu-abu, Qinan harus menjalani sekolah online selama satu semester di tengah pandemi Covid-19 . Baru pada Januari 2022, ia masuk asrama Smudama. Sekolah offline rupanya membuat Qinan makin giat belajar. Sejumlah prestasi berhasil ditorehkan selama menjadi siswa Smudama. Ia juga turut mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang olimpiade sains tingkat nasional pada tahun 2022 dan 20...