Langsung ke konten utama

Kuatkah Engkau untuk Menguatkan

Seberapa kuatkah kita dalam meretas kehidupan? Tak ada ukuran yang bisa menebak secara pasti kekuatan seseorang dalam menapaki suatu etape dalam kehidupannya. Namun yang pasti, pribadi yang kuat bukan berdasarkan besarnya massa otot atau seberapa sixpack lekukan di perutnya.

Kekuatan sebenarnya adalah kemampuan hati yang terus berkembang dan menyadari betul kelemahan yang dia miliki. Serta mampu mengambil pembelajaran hidup dari kelemahan yang dimiliki sehingga mampu bertransformasi untuk lebih baik kedepannya. 

Kebugaran tubuh dan daya centang biru pada posisi seseorang bukan indikator kekuatan yang valid. Populer dengan bergelimang harta tidak serta-merta akan menjelma menjadi sosok yang kuat di bilik realitas, sebab bisa jadi acuan aksesoris hanya penghias sesaat dan akan menggelinding pada posisi yang tidak pasti kedepannya.

Pribadi yang kuat adalah suatu olahan dari mental yang produktif, bersandar pada hati dan merangkai sikap dengan bijak dalam melakukan pekerjaannya. Maka tak berlebihan bila pribadi yang bermental kuat adalah sosok yang cerdas, bukan pribadi yang pintar. 

Karena pribadi yang pintar lebih mengagungkan ego sektoralnya untuk mengetahui segala hal. Dan belum tentu sosok pintar mampu bertahan pada posisi kepandaiannya, mereka lebih melihat rivalitas dalam hidupnya. Pada titik jenuhnya, pribadi seperti ini akan sulit merangkai kata sukses di kehidupannya, bisa jadi kejeniusanlah yang akan merontokkan kekuatan hatinya sendiri. Karena jenius saja belum tentu bijaksana dalam menabur kebajikan bagi alam sekitarnya.

Tetap disiplin untuk menebar kekuatan positif dan produktif untuk kebaikan, tetap yakin dan percaya apa yang engkau tabur itu yang akan engkau semai. Pertajam dirimu seperti bilah pisau yang selalu dirawat dari ketumpulan dengan terus diasah sehingga memudahkan dalam memotong sesuatu. 

Sebab hati dan pikiran akan berkembang dengan baik bila dia diasah dengan kesantunan dan kematangan jiwa. Sertakan pula kedewasaan dalam menggapai ruang kehidupan. Tetap positif dalam berpikir sehingga jembatan kedewasaan dan eloknya kebijaksaan akan menjadi titian di kehidupan kita. Serta tak lupa pula menjalin hubungan dengan sesama dalam tautan berkontribusi kebaikan.

Penulis : Askarim
Editor : Irfani Sakinah
Ilustrasi : Yati Paturusi
Gambar : canva.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Lagu Ribas Lelaki Yang Menangis

Lagu Ribas berjudul lelaki yang menangis dirilis tahun 2003. Lagu ini cukup populer di kalangan generasi 90-an. Penyanyi bernama lengkap Mohammad Ridha Abbas ini juga menyelipkan lirik berbahasa Bugis di antara lagunya. Sebagai putera kelahiran Pare-pare, Ribas nampaknya ingin mengeksplorasi budaya Bugis lewat syair yang ia tulis. Banyak yang penasaran dengan arti lirik Bugis tersebut. Apa maknanya? Simak penjelasan berikut. Arti Lirik Bugis La Ribas, mageni muterri Sierang iya de’na wengka usailaiko (Ribas, kenapa engkau menangis Sedang aku tak pernah meninggalkanmu) La Ribas, mageni muterri Sierang iya lona rewe, namo depa wissengi (Ribas, kenapa engkau menangis, sedang aku sudah mau pulang, namun aku belum tahu) Penjelasan Dalam Bahasa Bugis La adalah kata sandang untuk panggilan anak lelaki dan pada perempuan menggunakan kata (i) Contoh : La Baco (dia lelaki) dan I Becce (dia perempuan) Ko dan mu adalah klitika dalam dialeg Sulawesi Selatan yang artinya kamu Contoh : Usailak...

Peduli Itu Ada Aksi

Peduli itu ada aksi Bukan sekadar susunan diksi Penyemangat menyentuh hati Cuma berbasa-basi Ingin keadaan berubah lakukan usaha bukan mengkhayal dan berwacana saja berharap keajaiban dari Allah Kamu punya mimpi ajak kawan berdiskusi cari solusi ikut berkontribusi bukan cuma nunjuk jari berlagak bossy Peduli itu meluangkan waktu melakukan sesuatu ikut bantu Jaman sudah canggih Tinggal mainkan jemari Klik share, like, bantu promosi Aksi kecil tapi berarti Baca juga : Wahai Pengumbar Mimpi Penulis & Ilustrasi : Uli’ Why Gambar : yukbisnis.com

Qinan Rasyadi, Sabet Juara & Kejar Cita-Cita Lewat Kimia

Cita-cita boleh berubah, tapi usahanya harus tetap sama. Dulu pengen jadi pengusaha, sekarang “ engineer ” di depan mata. *** Muhammad Qinan Rasyadi, pemuda asal Makassar kelahiran 2006 ini baru saja lulus SMA. Dalam acara penamatan siswa yang digelar secara hybrid di Ruang Saji Maccini Baji, Kompleks SMAN 5 Gowa (Smudama) pada Rabu (22/05/2024), Qinan diganjar penghargaan Sakura Prize . Sakura Prize adalah penghargaan tahunan berupa plakat dan beasiswa tunai dari alumni Smudama Jepang. Serupa dengan Sakura Prize tahun 2022 dan 2023, tahun ini pun beasiswanya Rp. 3.000.000. Awalnya berseragam putih abu-abu, Qinan harus menjalani sekolah online selama satu semester di tengah pandemi Covid-19 . Baru pada Januari 2022, ia masuk asrama Smudama. Sekolah offline rupanya membuat Qinan makin giat belajar. Sejumlah prestasi berhasil ditorehkan selama menjadi siswa Smudama. Ia juga turut mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang olimpiade sains tingkat nasional pada tahun 2022 dan 20...