Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

Sadar Diri, Sebelum Memantaskan Diri

Jangan sibuk menghambakan diri pada orang lain. Sebab ukuran kebahagiaan itu bukan pada orang lain, namun kita yang menentukan dan kita pula yang memolesnya dalam torehan realitas. Jangan sekali-kali memantaskan diri pada ukuran orang lain, sehingga kita selalu menakar dan melegalkan cara yang tak pantas dengan sesuatu yang bertabrakan dengan hati. Karena turbulensi akan rasa ini menodai kemurnian dari hati.  Potensi dan kekuatan kita teramat miris bila selalu berkiblat pada hal yang jauh dari kepakan kemurnian rasa. Ukuran ideal bukan menghambakan diri pada sesama manusia, karena ketukan keseimbangan suatu hubungan bukan antara budak dan majikan. Elemen keanggunan dan keharmonisan hidup adalah ketika timbangan melahirkan  kesetaraan. Dalam menapaki hidup, kita perlu memoles indahnya kuncup yang merekah dan yang tengah bersemi. Terkadang realitas begitu menohok di pusaran badai kepentingan yang tidak seimbang. Sehingga tensi yang tercipta bermain dalam kisaran kuasa dan penind...

Selamat Pergi

Kukirimkan sinar ke binar matamu Membantu lepaskan bebat yang tersimpul akar layu Kuhadirkan mirat baru, wajahmu berat tersapu heningnya halimun subuh Sanda menjura, kau meronta Tanganmu kugenggam hingga kebas Jangan pergi, meninggalkan seutuh akar yang bermalam di gubuk raga, yang membara, yang merencanakan kesia-siaan hidup! Ini belum kiamat benar-benar, ini bukan alam kubur yang dikisahkan Dari padamu kusiasati segala rupa alasan, pada cerita-cerita yang lalu kelam Tantrummu tampak dari netra yang merasukiku Suhumu, ini kurasa makin liar, tubuh tahu-tahu berasa semati tugu! Sanda merengek, kami tetap tamat Babad ini kelut-melut! Baiklah, selamat pergi Rusukku menyayangimu fasih, tetapi tetap yang kubutuh pamrih Amsal kubesarkan, ingin kulepaskan kisah baru padamu Tapi tulah sudah mensua relungku Biarlah gulita menguliti hingga pedih, perih Aku tak ingin hidup beribu tahun lagi Baca juga : Sampai Tiba Kala Itu Penulis: Deflin Gani Editor: Irfani Sakinah Ilustrasi: Yati Paturusi Ga...

POTENTIALLY CORRUPT

Agustus 2022 Seorang teman seperjuangan saat mahasiswa kembali berdiskusi. Ini mungkin terakhir kali karena ia tahu aku akan kembali dan menetap di Makassar, lalu memulai lagi semuanya dari bawah. Orang itu kuanggap sebagai “the only one” . Manusia yang mau-maunya mendengarkanku. Padahal dia bisa mengerjakan hal yang jauh lebih baik dan lebih penting untuk hidupnya. Orang ini hanya mau berdiskusi lewat pertemuan langsung, tidak lewat chat ataupun telepon. Baginya, chat atau telepon itu untuk pembahasan singkat, seperti janjian, memo, dan hal yang mendadak. Mungkin dengan sikapnya itu, temanku terkesan sok sibuk. Tapi kalau sudah ketemu dan mulai diskusi, dia tak pernah sungkan untuk meluangkan waktu. Dia pernah bilang padaku, dia mau diskusi bukan karena dasar empati. Bukan juga karena mau menggurui atau karena dia punya ikatan dengan manusia sekitarnya. Dia bilang padaku, dia mau diskusi pada siapa saja karena diskusi itu termasuk bagian penting pembelajaran dalam hidupnya. Tempa...

Persahabatan

Bila malam datang, Aku datang dalam mimpi Terdampar di negeri yang asing Terbayang-bayang wajah mungil kalian Bukan masalah, Bila lautan membatasi kita Sebab persahabatan, Tak mengenal kata berpisah Kutautkan doa dan memohon Agar jarak yang jauh, Tak menghalangi persahabatan kita Untuk berbagi suka dan duka Baca juga : Catur dan Kenangan Akan Masa SMA Penulis : Kartika Yusuf Editor : Yati Paturusi Gambar : pixabay.com

Memfilosofikan Pertemanan (友情を哲学する) - Book Review

Judul : 友情を哲学する、七人の哲学者たちの友情観 (Mem-filosofikan pertemanan, pandangan tujuh orang filsuf terhadap pertemanan) Penulis : Hiroshi Toya Jumlah halaman : 272 Tahun terbit : 2023 Penerbit : Kobunsha Disclaimer : Saya membaca buku ini karena rekomendasi teman, bukan karena mengalami kesulitan akibat tidak punya teman. Tojeng ! *** Penulis membuka prolog buku ini dengan mengutip halaman berikut dari manga terkenal tulisan Eichiro Oda, One Piece. Di halaman ini terlihat Luffy, seorang bajak laut menjanjikan bahwa dia akan terus berteman dengan Coby, karakter yang bercita-cita menjadi angkatan laut, musuh dari bajak laut. Penulis melemparkan pertanyaan, mengapa kemudian hubungan antara dua karakter yang secara posisi sosial bertentangan, ini bisa disebut sebagai pertemanan? Kemungkinan, hal yang menyangga pertemanan antara Luffy dan Koby adalah pengalaman mereka mempertaruhkan nyawa bersama-sama (tidak usah terlalu detaillah ya, nanti spoiler). Sesuatu yang sulit ditemukan dalam pertemanan kita d...