Langsung ke konten utama

PACARITA

Banyak kenangan terlintas tak beraturan ketika menempuh pendidikan menengah dengan sistem asrama memberi nuansa dan pengalaman berbeda tentunya. Pengalaman berbeda tentunya saya dapatkan selama dua tahun menjalani kehidupan berasrama dan pendidikan SMA di SMU ANDALAN Malino, terutama dalam satu kamar di Pinang Mas 2.

Tinggal berempat dalam satu kamar mengajarkan kami sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai mahluk sosial. Untuk hiburan pribadi, saya menggunakan walkman yang sedang nge-trend saat itu. Berbeda halnya untuk hiburan yang dapat dinikmati bersama.

Salah satu siaran radio favorit kami setiap minggu adalah acara PACARITA di Radio Gamasi, yang diisi oleh penyiar Bung Wandi Gamajaya (mudah-mudahan tidak salah). PACARITA menjadi salah satu siaran radio yang terdengar dengan lantang setiap minggu di sudut-sudut kamar Pinang Mas 02. Tanpa merasa khawatir bahwa penghuni kamar yang lain bisa terganggu, karena acara tersebut menjadi siaran yang bersifat universal bagi kami.

Hal itu sangat berarti karena keempat penghuni kamar tentu memiliki selera musik yang berbeda. Ada yang menyukai musik berbahasa Inggris, slow rock melayu Malaysia , bahkan musik lokal dan daerah. Semua itu disatukan oleh acara PACARITA. Salah satu lagu yang terkenal saat itu adalah “Jangan Tutup Dirimu” dari grup band Stinky.

Semua penghuni kamar akan menerima dirinya disebut sebagai sambalu (penikmat) oleh penyiar. PACARITA menjadi hiburan pemersatu dan biasa diputar dengan speaker yang dihubungkan ke radio milik teman sekamar. Untuk mendengarkan musik lainnya, seperti lagu Sheila On 7, saya menggunakan headset agar penggemar musik barat dan slow rock Malaysia tidak merasa terganggu.

Acara PACARITA dikemas dengan penuh nuansa humor, diisi dengan cerita dan teka-teki yang lucu. Menurut saya, acara ini merupakan acara dengan kearifan lokal karena diselingi juga dengan lagu daerah dan kadang-kadang dibawakan dalam bahasa daerah oleh penyiar.

Baca juga: Cinta Pertama Berlabuh pada Si Gepeng

Keterangan :
PACARITA: singkatan dari Panggung Canda Cerita dan Tawa
Pinang Mas 02: nama salah satu kamar di asrama putra Smudama

Penulis: Taufik Rahman
Editor: Irfani Sakinah
Ilustrasi: Uli’ Why
Gambar: GAMASI FM Makassar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Lagu Ribas Lelaki Yang Menangis

Lagu Ribas berjudul lelaki yang menangis dirilis tahun 2003. Lagu ini cukup populer di kalangan generasi 90-an. Penyanyi bernama lengkap Mohammad Ridha Abbas ini juga menyelipkan lirik berbahasa Bugis di antara lagunya. Sebagai putera kelahiran Pare-pare, Ribas nampaknya ingin mengeksplorasi budaya Bugis lewat syair yang ia tulis. Banyak yang penasaran dengan arti lirik Bugis tersebut. Apa maknanya? Simak penjelasan berikut. Arti Lirik Bugis La Ribas, mageni muterri Sierang iya de’na wengka usailaiko (Ribas, kenapa engkau menangis Sedang aku tak pernah meninggalkanmu) La Ribas, mageni muterri Sierang iya lona rewe, namo depa wissengi (Ribas, kenapa engkau menangis, sedang aku sudah mau pulang, namun aku belum tahu) Penjelasan Dalam Bahasa Bugis La adalah kata sandang untuk panggilan anak lelaki dan pada perempuan menggunakan kata (i) Contoh : La Baco (dia lelaki) dan I Becce (dia perempuan) Ko dan mu adalah klitika dalam dialeg Sulawesi Selatan yang artinya kamu Contoh : Usailak...

Peduli Itu Ada Aksi

Peduli itu ada aksi Bukan sekadar susunan diksi Penyemangat menyentuh hati Cuma berbasa-basi Ingin keadaan berubah lakukan usaha bukan mengkhayal dan berwacana saja berharap keajaiban dari Allah Kamu punya mimpi ajak kawan berdiskusi cari solusi ikut berkontribusi bukan cuma nunjuk jari berlagak bossy Peduli itu meluangkan waktu melakukan sesuatu ikut bantu Jaman sudah canggih Tinggal mainkan jemari Klik share, like, bantu promosi Aksi kecil tapi berarti Baca juga : Wahai Pengumbar Mimpi Penulis & Ilustrasi : Uli’ Why Gambar : yukbisnis.com

Qinan Rasyadi, Sabet Juara & Kejar Cita-Cita Lewat Kimia

Cita-cita boleh berubah, tapi usahanya harus tetap sama. Dulu pengen jadi pengusaha, sekarang “ engineer ” di depan mata. *** Muhammad Qinan Rasyadi, pemuda asal Makassar kelahiran 2006 ini baru saja lulus SMA. Dalam acara penamatan siswa yang digelar secara hybrid di Ruang Saji Maccini Baji, Kompleks SMAN 5 Gowa (Smudama) pada Rabu (22/05/2024), Qinan diganjar penghargaan Sakura Prize . Sakura Prize adalah penghargaan tahunan berupa plakat dan beasiswa tunai dari alumni Smudama Jepang. Serupa dengan Sakura Prize tahun 2022 dan 2023, tahun ini pun beasiswanya Rp. 3.000.000. Awalnya berseragam putih abu-abu, Qinan harus menjalani sekolah online selama satu semester di tengah pandemi Covid-19 . Baru pada Januari 2022, ia masuk asrama Smudama. Sekolah offline rupanya membuat Qinan makin giat belajar. Sejumlah prestasi berhasil ditorehkan selama menjadi siswa Smudama. Ia juga turut mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang olimpiade sains tingkat nasional pada tahun 2022 dan 20...