Langsung ke konten utama

Jawaban Untuk Sebuah Tanya

“Mama… who is your best friend?” Aku menoleh dan menemukan wajah putri kecilku yang begitu polos.

“Mama punya banyak, dedek mau berapa?” Dia tersenyum.

“Mama, but we only have one best friend, right?”

“Nggak sayang, Mama punya banyak banget best friend.” Kupandangi wajah kecilnya, samar-samar telingaku menangkap sepotong lirik lagu lama berjudul “Nostalgia SMA” yang dulu dinyanyikan Paramitha Rusady.

Kau bercanda lucunya,
yang lain pun tertawa,
seakan saja cerita dan canda kita, tiada habisnya.

Aku ingat itu adalah lagu yang kami nyanyikan di acara perpisahan kami. Acara perpisahan pertama kali di Ruang Saji SMUDAMA. Seketika anganku terbang, melayang ke masa remaja. Kurasa itu adalah masa terindah dalam hidupku.

Masa SMA, 2 tahun bersama, 2 tahun dengan segudang cerita. Kau memintaku menyebut berapa? Ah.. sekalipun seluruh lautan menjadi kertasnya, takkan mampu memuat seluruh kisah itu. Tak berlebihan rasanya.

Aku ingat keraguanku saat hari pertama di sana. Hei.. benarkah keputusanku ini? Pindah
ke sini, meninggalkan sekolahku yang lama? Tetapi mereka adalah putra-putri terbaik dari setiap daerah. Bisakah aku menyelaraskan langkah dengan mereka. Aku yang notabene masuk karena keinginanku sendiri.

Tunggu.. sepertinya aku salah, tetapi tak ada jalan kembali dan aku harus menjalani masa yang terbentang di hadapanku. Keraguan dengan cepat meninggalkanku, aku menemukan mereka di sini.

Sebuah lengan yang akan menolongmu berdiri ketika kamu jatuh. Sebuah tawa tanpa kepura-puraan. Sebuah bahu tempatmu menangis. Sebuah telinga yang setia. Apalagi yang kau inginkan? Kau akan menemukannya di sini, di balik dinding-dinding sekolah yang menyimpan sejuta kisah kami.

Seperti sebuah kalimat agung yang menyatakan “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.”

Terima kasih sahabatku, karena kalian aku mampu menjawab pertanyaan putri kecilku. Ada banyak sahabat di sana, kamu hanya perlu menjadi satu di antaranya untuk mendapatkan mereka.

Nostalgia SMA kita
Indah lucu banyak cerita
Masa-masa remaja ceria
Masa paling indah, nostalgia SMA kita
Takkan hilang begitu saja
Walau kini kita berdua
Menyusuri cinta

Malino, 1999

Baca juga: Mawar Merah Bersejarah

Keterangan:
Penulis adalah angkatan pertama di Smudama di mana siswa angkatan perdana di sekolah ini adalah transfer dari SMA lain. Sehingga mereka hanya 2 tahun menghabiskan waktu di Smudama hingga lulus.

Penulis: Rahel Siamba
Editor: Irfani Sakinah
Ilustrasi: Uli’ Why
Gambar: Tung Nguyen van

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Lagu Ribas Lelaki Yang Menangis

Lagu Ribas berjudul lelaki yang menangis dirilis tahun 2003. Lagu ini cukup populer di kalangan generasi 90-an. Penyanyi bernama lengkap Mohammad Ridha Abbas ini juga menyelipkan lirik berbahasa Bugis di antara lagunya. Sebagai putera kelahiran Pare-pare, Ribas nampaknya ingin mengeksplorasi budaya Bugis lewat syair yang ia tulis. Banyak yang penasaran dengan arti lirik Bugis tersebut. Apa maknanya? Simak penjelasan berikut. Arti Lirik Bugis La Ribas, mageni muterri Sierang iya de’na wengka usailaiko (Ribas, kenapa engkau menangis Sedang aku tak pernah meninggalkanmu) La Ribas, mageni muterri Sierang iya lona rewe, namo depa wissengi (Ribas, kenapa engkau menangis, sedang aku sudah mau pulang, namun aku belum tahu) Penjelasan Dalam Bahasa Bugis La adalah kata sandang untuk panggilan anak lelaki dan pada perempuan menggunakan kata (i) Contoh : La Baco (dia lelaki) dan I Becce (dia perempuan) Ko dan mu adalah klitika dalam dialeg Sulawesi Selatan yang artinya kamu Contoh : Usailak...

Peduli Itu Ada Aksi

Peduli itu ada aksi Bukan sekadar susunan diksi Penyemangat menyentuh hati Cuma berbasa-basi Ingin keadaan berubah lakukan usaha bukan mengkhayal dan berwacana saja berharap keajaiban dari Allah Kamu punya mimpi ajak kawan berdiskusi cari solusi ikut berkontribusi bukan cuma nunjuk jari berlagak bossy Peduli itu meluangkan waktu melakukan sesuatu ikut bantu Jaman sudah canggih Tinggal mainkan jemari Klik share, like, bantu promosi Aksi kecil tapi berarti Baca juga : Wahai Pengumbar Mimpi Penulis & Ilustrasi : Uli’ Why Gambar : yukbisnis.com

Qinan Rasyadi, Sabet Juara & Kejar Cita-Cita Lewat Kimia

Cita-cita boleh berubah, tapi usahanya harus tetap sama. Dulu pengen jadi pengusaha, sekarang “ engineer ” di depan mata. *** Muhammad Qinan Rasyadi, pemuda asal Makassar kelahiran 2006 ini baru saja lulus SMA. Dalam acara penamatan siswa yang digelar secara hybrid di Ruang Saji Maccini Baji, Kompleks SMAN 5 Gowa (Smudama) pada Rabu (22/05/2024), Qinan diganjar penghargaan Sakura Prize . Sakura Prize adalah penghargaan tahunan berupa plakat dan beasiswa tunai dari alumni Smudama Jepang. Serupa dengan Sakura Prize tahun 2022 dan 2023, tahun ini pun beasiswanya Rp. 3.000.000. Awalnya berseragam putih abu-abu, Qinan harus menjalani sekolah online selama satu semester di tengah pandemi Covid-19 . Baru pada Januari 2022, ia masuk asrama Smudama. Sekolah offline rupanya membuat Qinan makin giat belajar. Sejumlah prestasi berhasil ditorehkan selama menjadi siswa Smudama. Ia juga turut mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang olimpiade sains tingkat nasional pada tahun 2022 dan 20...