Langsung ke konten utama

Kenapa Pertanyaan Dijawab Pertanyaan?

Apa kamu pernah menghadapi situasi seperti ini? Baru mengucapkan salam atau berkirim pesan pada orang lain lantas ditanya balik? Atau yang lebih ekstrem, pertanyaan kita belum dijawab, tetapi sudah ditanya kembali.

“Assalamualaikum, apa kabar?”
“Walaikum salam, kenapa?”
“Jawab dulu.”
“Iya, ada apa?”
“Aku nanya kabar kamu!”
“Iya, ada apa?”
“Nggak ada apa-apa, mau tahu kabarnya saja.”

Beberapa kali saya terjebak dengan situasi seperti di atas. Sekadar menanyakan keadaan tapi berujung perdebatan. Tentu, perdebatannya hanya terjadi jika dengan saudara atau teman. Sedangkan pada orang lain tetap menjawab sopan.

Bukan hanya melalui pesan teks. Saat berbicara melalui sambungan telepon atau bahkan saat bertemu langsung, spontanitas kekepoan itu kerap terlontar.

TOK TOK TOK
“Assalamualaikum.” Seseorang membuka pintu, namun belum sempat aku melempar senyuman, orang tersebut sudah melontarkan pertanyaan.

“Ada apa?”

***

Dalam situasi seperti di atas, terlihat begitu besarnya keingintahuan orang-orang ketika ada yang mengajaknya berinteraksi. 

Tidak ada yang salah dengan rasa penasaran. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari jika cara berkomunikasi dengan melontarkan langsung pertanyaan “ada apa” dan “kenapa” di awal percakapan, bisa membuat lawan bicara merasa tidak nyaman. Padahal, ada banyak alternatif pertanyaan yang bisa digunakan agar tidak terkesan interogatif. Misalnya, “bagaimana”.

Bagi saya, pertanyaan “ada apa dan kenapa” jika disampaikan di awal, justru terkesan sedikit menakutkan. Kadang-kadang nyali saya ciut untuk melanjutkan percakapan jika mendapati situasi seperti itu. Bahkan beberapa tahun belakangan, saya mencoba mengubah cara berkomunikasi saya dengan orang lain.

[Before]
Assalamualaikum. Tabe, mau tanya, ada teman kerja di kantor imigrasi?
Iya, kenapa?

[After]
Assalamualaikum. Tabe, mau tanya, apakah ada teman yang bekerja di kantor imigrasi? Saya bertanya karena mau mencari informasi…..(lalu menjelaskan panjang lebar mengenai maksud dan tujuan saya bertanya).

Lihatlah! Betapa kakunya cara saya berkomunikasi hanya karena khawatir diinterogasi duluan.

***

Jadi, kenapa pertanyaan selalu dijawab dengan pertanyaan?
Karena manusia suka KEPO.

Baca juga : Kebanyakan Masalah Lahir Karena Cinta

Penulis : Uli’ Why
Editor : Irfani Sakinah
Ilustrasi : Penulis
Gambar :CATATAN :
Tabe = Permisi dalam bahasa Bugis Makassar
Kepo = berasal dari bahasa Mandarin (Kay Poh) yang berarti seseorang yang sok sibuk dan menganggu (urusan orang lain).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Lagu Ribas Lelaki Yang Menangis

Lagu Ribas berjudul lelaki yang menangis dirilis tahun 2003. Lagu ini cukup populer di kalangan generasi 90-an. Penyanyi bernama lengkap Mohammad Ridha Abbas ini juga menyelipkan lirik berbahasa Bugis di antara lagunya. Sebagai putera kelahiran Pare-pare, Ribas nampaknya ingin mengeksplorasi budaya Bugis lewat syair yang ia tulis. Banyak yang penasaran dengan arti lirik Bugis tersebut. Apa maknanya? Simak penjelasan berikut. Arti Lirik Bugis La Ribas, mageni muterri Sierang iya de’na wengka usailaiko (Ribas, kenapa engkau menangis Sedang aku tak pernah meninggalkanmu) La Ribas, mageni muterri Sierang iya lona rewe, namo depa wissengi (Ribas, kenapa engkau menangis, sedang aku sudah mau pulang, namun aku belum tahu) Penjelasan Dalam Bahasa Bugis La adalah kata sandang untuk panggilan anak lelaki dan pada perempuan menggunakan kata (i) Contoh : La Baco (dia lelaki) dan I Becce (dia perempuan) Ko dan mu adalah klitika dalam dialeg Sulawesi Selatan yang artinya kamu Contoh : Usailak...

Peduli Itu Ada Aksi

Peduli itu ada aksi Bukan sekadar susunan diksi Penyemangat menyentuh hati Cuma berbasa-basi Ingin keadaan berubah lakukan usaha bukan mengkhayal dan berwacana saja berharap keajaiban dari Allah Kamu punya mimpi ajak kawan berdiskusi cari solusi ikut berkontribusi bukan cuma nunjuk jari berlagak bossy Peduli itu meluangkan waktu melakukan sesuatu ikut bantu Jaman sudah canggih Tinggal mainkan jemari Klik share, like, bantu promosi Aksi kecil tapi berarti Baca juga : Wahai Pengumbar Mimpi Penulis & Ilustrasi : Uli’ Why Gambar : yukbisnis.com

Qinan Rasyadi, Sabet Juara & Kejar Cita-Cita Lewat Kimia

Cita-cita boleh berubah, tapi usahanya harus tetap sama. Dulu pengen jadi pengusaha, sekarang “ engineer ” di depan mata. *** Muhammad Qinan Rasyadi, pemuda asal Makassar kelahiran 2006 ini baru saja lulus SMA. Dalam acara penamatan siswa yang digelar secara hybrid di Ruang Saji Maccini Baji, Kompleks SMAN 5 Gowa (Smudama) pada Rabu (22/05/2024), Qinan diganjar penghargaan Sakura Prize . Sakura Prize adalah penghargaan tahunan berupa plakat dan beasiswa tunai dari alumni Smudama Jepang. Serupa dengan Sakura Prize tahun 2022 dan 2023, tahun ini pun beasiswanya Rp. 3.000.000. Awalnya berseragam putih abu-abu, Qinan harus menjalani sekolah online selama satu semester di tengah pandemi Covid-19 . Baru pada Januari 2022, ia masuk asrama Smudama. Sekolah offline rupanya membuat Qinan makin giat belajar. Sejumlah prestasi berhasil ditorehkan selama menjadi siswa Smudama. Ia juga turut mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang olimpiade sains tingkat nasional pada tahun 2022 dan 20...