Langsung ke konten utama

Merekah Makna dari Pelangi

Labuhan kehidupan akan selalu mengalun di setiap proses yang ada.
Semua akan bertarung dengan juntaian yang akan berkesudahan pada akhirnya.
Ibarat perputaran alam yang bersahut silih berganti, ada saatnya musim akan merengkuh pada titik yang telah tertakdirkan keberadaannya.
Namun yang pasti, di bilah rotasi pasti akan ada gumpalan rasa yang bertasbih dengan rupa yang berbeda pula.
Seperti pelangi yang melengkung dengan senyumannya kala hujan menjeda dalam rotasi waktu.

Maka elok rasanya kita sedikit menundukkan jiwa sembari mengambil hikmah akan senyuman pelangi, karena ada makna yang tertoreh walaupun dia hanya bersahut sejenak.
Jika kita menginginkan pelangi di kehidupan, seyogyanya kita mampu bertahan dan bersabar pada derasnya hujan cobaan dalam kehidupan.

Hargai setiap proses yang datang jika kita ingin mendapatkan eloknya pelangi karena pada esensinya bukan hanya elegannya keberhasilan yang perlu kita tempatkan di posisi tertinggi dalam hidup.
Melainkan kegagalan sebagai fatwa terbaik untuk bisa memperelok hidup untuk meraih kata sukses di kemudian hari. 

Karena pada dasarnya masalah itu adil.
Dia menjelma pada setiap tarikan nafas kehidupan setiap orang.
Tanpa beriring dengan kecupan solusi, karena masalah akan berlabuh pada mereka yang fokus pada penyelesaian bukan pada meraka yang malah mempermasalahkan setiap deraian masalah yang ada.

Pada titik akhir, sabda pelangi akan merekah dengan segudang warnanya.
Sembari memoleskan sapaan tegas pada mereka yang khatam akan pengalaman hidup.
Jangan merasa paling bisa dalam mendiagnosa masalah seseorang, sebab yang paling tahu akan makna kehidupan adalah pemilik tubuh itu sendiri.
Jangan malu dengan kesalahan masa lalu, tapi malu lah jika engkau tak mampu bercermin sembari memperbaiki diri lebih baik dan bijak ke depannya.

Penulis : Askarim
Editor : Faudzan Farhana
Ilustrasi : Yati Paturusi
Gambar : canva.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Lagu Ribas Lelaki Yang Menangis

Lagu Ribas berjudul lelaki yang menangis dirilis tahun 2003. Lagu ini cukup populer di kalangan generasi 90-an. Penyanyi bernama lengkap Mohammad Ridha Abbas ini juga menyelipkan lirik berbahasa Bugis di antara lagunya. Sebagai putera kelahiran Pare-pare, Ribas nampaknya ingin mengeksplorasi budaya Bugis lewat syair yang ia tulis. Banyak yang penasaran dengan arti lirik Bugis tersebut. Apa maknanya? Simak penjelasan berikut. Arti Lirik Bugis La Ribas, mageni muterri Sierang iya de’na wengka usailaiko (Ribas, kenapa engkau menangis Sedang aku tak pernah meninggalkanmu) La Ribas, mageni muterri Sierang iya lona rewe, namo depa wissengi (Ribas, kenapa engkau menangis, sedang aku sudah mau pulang, namun aku belum tahu) Penjelasan Dalam Bahasa Bugis La adalah kata sandang untuk panggilan anak lelaki dan pada perempuan menggunakan kata (i) Contoh : La Baco (dia lelaki) dan I Becce (dia perempuan) Ko dan mu adalah klitika dalam dialeg Sulawesi Selatan yang artinya kamu Contoh : Usailak...

Peduli Itu Ada Aksi

Peduli itu ada aksi Bukan sekadar susunan diksi Penyemangat menyentuh hati Cuma berbasa-basi Ingin keadaan berubah lakukan usaha bukan mengkhayal dan berwacana saja berharap keajaiban dari Allah Kamu punya mimpi ajak kawan berdiskusi cari solusi ikut berkontribusi bukan cuma nunjuk jari berlagak bossy Peduli itu meluangkan waktu melakukan sesuatu ikut bantu Jaman sudah canggih Tinggal mainkan jemari Klik share, like, bantu promosi Aksi kecil tapi berarti Baca juga : Wahai Pengumbar Mimpi Penulis & Ilustrasi : Uli’ Why Gambar : yukbisnis.com

Qinan Rasyadi, Sabet Juara & Kejar Cita-Cita Lewat Kimia

Cita-cita boleh berubah, tapi usahanya harus tetap sama. Dulu pengen jadi pengusaha, sekarang “ engineer ” di depan mata. *** Muhammad Qinan Rasyadi, pemuda asal Makassar kelahiran 2006 ini baru saja lulus SMA. Dalam acara penamatan siswa yang digelar secara hybrid di Ruang Saji Maccini Baji, Kompleks SMAN 5 Gowa (Smudama) pada Rabu (22/05/2024), Qinan diganjar penghargaan Sakura Prize . Sakura Prize adalah penghargaan tahunan berupa plakat dan beasiswa tunai dari alumni Smudama Jepang. Serupa dengan Sakura Prize tahun 2022 dan 2023, tahun ini pun beasiswanya Rp. 3.000.000. Awalnya berseragam putih abu-abu, Qinan harus menjalani sekolah online selama satu semester di tengah pandemi Covid-19 . Baru pada Januari 2022, ia masuk asrama Smudama. Sekolah offline rupanya membuat Qinan makin giat belajar. Sejumlah prestasi berhasil ditorehkan selama menjadi siswa Smudama. Ia juga turut mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang olimpiade sains tingkat nasional pada tahun 2022 dan 20...