Langsung ke konten utama

Crazy Little Thing Called Love, Mengingatkanku Pada Masa Itu

“Crazy Little Thing Called Love” artinya hal kecil gila yang disebut cinta.

Entah mengapa tiba-tiba terlintas di benakku. Teringat salah satu momen saat masih berseragam putih abu-abu. Segera aku berseluncur di dunia maya untuk mencari sekeping kenangan itu. Judul dari salah satu film Thailand ini cukup berkesan. Salah satu alasannya adalah, film tersebut merupakan film Thailand pertama yang pernah aku nonton seumur hidup. Saat itu sedang booming karena salah satu teman di asrama yang memperkenalkannya.

Ceritanya berkisah tentang seorang perempuan biasa saja, bahkan mungkin di bawah rata-rata untuk tampilan fisiknya, alias kecantikannya. Namanya Nam yang mengagumi seorang laki-laki tampan bernama Pshone. Nam berusaha keras untuk merubah penampilan fisiknya menjadi cantik demi orang yang dia cintai.

Mengingatnya kembali membuatku menertawakan diriku di masa itu sampai senyum-senyum sendiri. Segila itu, mungkin itulah mengapa disebut “Crazy Little Thing Called Love”. Namun, masa remaja memang waktunya untuk virus merah jambu bersemi.

Selama perjuangannya, Nam berusaha “terlihat” di mata Pshone. Namun, endingnya mematahkan hati setiap perempuan yang masih remaja itu. Ternyata Pshone juga sejak dulu, bahkan sejak Nam belum secantik itu, sudah mengaguminya. Merawat bunga mawar sejak dari benih, hingga tumbuh dan berbunga cukup lebat, menandakan seberapa lama rasa yang dia simpan dan pendam padanya kian mekar dan berbunga. Namun, pada akhirnya, layu dan tak menemukan tempat yang tepat di hati orang yang dia cintai.

Gambar: bilibili.tv

Selain tentang romansa, film ini juga berkisah tentang perjuangan dan persahabatan. Nam memiliki teman yang memberinya banyak pembelajaran. Persahabatan mereka pun tak selalu mulus dan bahagia. Kadang ada konfilk, namun di situlah yang membuat persahabatan itu diuji agar makin erat, satu-sama lainnya.

Tak hanya itu, jika tidak salah, ada salah satu kelas yang mengambil cerita ini menjadi tema porseni atau sejenis pagel untuk nilai seni budaya kelas. Saya mengingatnya samar, entah kelas XI atau kelas XII.

Masa-masa putih abu-abu memang punya cerita sendiri, dengan romansa dan film yang mengingatkanku padanya. Lucu juga jika mengingat beberapa pemeran yang menjadi Nam dan Pshone ternyata tidak berjodoh di kehidupan nyata.

Memang hanya kisah fiksi. Namun, saat itu, film “Crazy Little Thing Called Love” ini sangat berkesan. Saking berkesannya, mungkin sudah kunonton ulang 3-4 kali, bahkan lebih. Masih dengan air mata yang mengalir di pipi saat ending filmnya.

Keterangan:
Pagel: singkatan dari pagelaran, acara perpisahan kelas XII

Penulis: Biruhmuda
Editor: Irfani Sakinah
Ilustrasi: Yati Paturusi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Lagu Ribas Lelaki Yang Menangis

Lagu Ribas berjudul lelaki yang menangis dirilis tahun 2003. Lagu ini cukup populer di kalangan generasi 90-an. Penyanyi bernama lengkap Mohammad Ridha Abbas ini juga menyelipkan lirik berbahasa Bugis di antara lagunya. Sebagai putera kelahiran Pare-pare, Ribas nampaknya ingin mengeksplorasi budaya Bugis lewat syair yang ia tulis. Banyak yang penasaran dengan arti lirik Bugis tersebut. Apa maknanya? Simak penjelasan berikut. Arti Lirik Bugis La Ribas, mageni muterri Sierang iya de’na wengka usailaiko (Ribas, kenapa engkau menangis Sedang aku tak pernah meninggalkanmu) La Ribas, mageni muterri Sierang iya lona rewe, namo depa wissengi (Ribas, kenapa engkau menangis, sedang aku sudah mau pulang, namun aku belum tahu) Penjelasan Dalam Bahasa Bugis La adalah kata sandang untuk panggilan anak lelaki dan pada perempuan menggunakan kata (i) Contoh : La Baco (dia lelaki) dan I Becce (dia perempuan) Ko dan mu adalah klitika dalam dialeg Sulawesi Selatan yang artinya kamu Contoh : Usailak...

Peduli Itu Ada Aksi

Peduli itu ada aksi Bukan sekadar susunan diksi Penyemangat menyentuh hati Cuma berbasa-basi Ingin keadaan berubah lakukan usaha bukan mengkhayal dan berwacana saja berharap keajaiban dari Allah Kamu punya mimpi ajak kawan berdiskusi cari solusi ikut berkontribusi bukan cuma nunjuk jari berlagak bossy Peduli itu meluangkan waktu melakukan sesuatu ikut bantu Jaman sudah canggih Tinggal mainkan jemari Klik share, like, bantu promosi Aksi kecil tapi berarti Baca juga : Wahai Pengumbar Mimpi Penulis & Ilustrasi : Uli’ Why Gambar : yukbisnis.com

Qinan Rasyadi, Sabet Juara & Kejar Cita-Cita Lewat Kimia

Cita-cita boleh berubah, tapi usahanya harus tetap sama. Dulu pengen jadi pengusaha, sekarang “ engineer ” di depan mata. *** Muhammad Qinan Rasyadi, pemuda asal Makassar kelahiran 2006 ini baru saja lulus SMA. Dalam acara penamatan siswa yang digelar secara hybrid di Ruang Saji Maccini Baji, Kompleks SMAN 5 Gowa (Smudama) pada Rabu (22/05/2024), Qinan diganjar penghargaan Sakura Prize . Sakura Prize adalah penghargaan tahunan berupa plakat dan beasiswa tunai dari alumni Smudama Jepang. Serupa dengan Sakura Prize tahun 2022 dan 2023, tahun ini pun beasiswanya Rp. 3.000.000. Awalnya berseragam putih abu-abu, Qinan harus menjalani sekolah online selama satu semester di tengah pandemi Covid-19 . Baru pada Januari 2022, ia masuk asrama Smudama. Sekolah offline rupanya membuat Qinan makin giat belajar. Sejumlah prestasi berhasil ditorehkan selama menjadi siswa Smudama. Ia juga turut mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang olimpiade sains tingkat nasional pada tahun 2022 dan 20...