Langsung ke konten utama

Athifah Fatin : Kedisiplinan yang Torehkan Prestasi Gemilang

Tidak ada mimpi bisa dicapai dengan hanya bersantai. Semua butuh kerja keras dan kedisiplinan. Seperti yang dilakukan Athifah hingga mampu torehkan prestasi gemilang di bangku sekolah.

Athifah Fatin, gadis kelahiran Makassar tahun 2004 itu resmi menyandang status sebagai alumni Angkatan 24 SMAN 5 Gowa. Dalam acara penamatan sekolah yang digelar secara daring pada Minggu (19/06/2022) Athifah dinobatkan sebagai lulusan terbaik pertama tingkat sekolah dengan nilai rata-rata 93.79 dan mendapat predikat “most valuable student”. Predikat ini membawanya menjadi penerima Sakura Prize ke-10, sebuah penghargaan dari alumni SMAN 5 Gowa di Jepang yang diberikan kepada siswa berprestasi yang baru lulus. Hadiah Sakura Prize 2022 berupa plakat dan uang tunai Rp. 3.000.000.

Prestasi yang ditorehkan Athifah tak lepas dari ketekunannya selama menjadi siswi SMAN 5 Gowa. Boarding school yang berlokasi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan itu juga tetap mengadakan pemantapan belajar malam via daring di tengah pandemi Covid-19. Meski dua tahun mengikuti sekolah daring, Athifah tetap menerapkan pola belajar disiplin.

“Pola belajar yang saya terapkan ialah menargetkan hal yang ingin dilakukan. Saya mengerjakan sesuatu sesuai dengan urutan prioritas. Terkadang harus begadang atau bangun subuh untuk mengejar target tersebut. Saat ada tugas, saya langsung mengerjakannya agar tidak bertumpuk dan menganggu aktivitas lain. Selain itu, saya juga ikut bimbingan belajar dan private class,” ungkap Athifah saat dihubungi via WhatsApp.

Tidak hanya disiplin dalam pembelajaran sekolah, Athifah juga ternyata gemar mengikuti lomba, khususnya di bidang fisika. Alumni MTsn 1 Makassar ini bahkan mulai mengikuti lomba sejak kelas 2 SD.

Di bidang ekstrakurikuler, Athifah sempat tergabung dalam OSIS, pramuka, english meeting club, dan Smudama public relation. Ia juga gemar membaca buku. “Saya suka membaca buku selain buku mata pelajaran, tapi tidak terlalu sering. Buku yang biasa saya baca bergenre teen fiction, komedi, atau horor,” imbuhnya.

Saat ini, Athifah Fatin tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Ia lulus melalui jalur undangan (SNMPTN). “Sejak kecil, saya memang ingin menjadi dokter, ditambah juga mendapat dukungan dari orang tua saya,” jawab Athifah saat ditanyai perihal alasannya pilih jurusan kedokteran.

Jangan pernah menunda pekerjaan yang ada dan terapkan pola hidup yang produktif. Lawan rasa malas agar kegiatan kita lebih teratur.

Athifah Fatin

Baca juga : Mengenal Nakata Wahid, Penerima Sakura Prize 2021

Pewawancara : Muthia Ilham
Penulis & Ilustrator : Uli’ Why
Editor : Irfani Sakinah
Gambar : Dokpri Narsum

CATATAN :
Smudama = Sebutan lain dari SMAN 5 Gowa (sebelumnya SMAN 2 Tinggimoncong) ; Smudama merupakan singkatan dari SMA 2 Malino, disebut demikian karena lokasinya dekat dari Kota Malino.
English Meeting Club (EMC) = Ekskul klub bahasa inggris di SMAN 5 Gowa
Smudama Public Relation (SPR) = Ekskul broadcasting di SMAN 5 Gowa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Lagu Ribas Lelaki Yang Menangis

Lagu Ribas berjudul lelaki yang menangis dirilis tahun 2003. Lagu ini cukup populer di kalangan generasi 90-an. Penyanyi bernama lengkap Mohammad Ridha Abbas ini juga menyelipkan lirik berbahasa Bugis di antara lagunya. Sebagai putera kelahiran Pare-pare, Ribas nampaknya ingin mengeksplorasi budaya Bugis lewat syair yang ia tulis. Banyak yang penasaran dengan arti lirik Bugis tersebut. Apa maknanya? Simak penjelasan berikut. Arti Lirik Bugis La Ribas, mageni muterri Sierang iya de’na wengka usailaiko (Ribas, kenapa engkau menangis Sedang aku tak pernah meninggalkanmu) La Ribas, mageni muterri Sierang iya lona rewe, namo depa wissengi (Ribas, kenapa engkau menangis, sedang aku sudah mau pulang, namun aku belum tahu) Penjelasan Dalam Bahasa Bugis La adalah kata sandang untuk panggilan anak lelaki dan pada perempuan menggunakan kata (i) Contoh : La Baco (dia lelaki) dan I Becce (dia perempuan) Ko dan mu adalah klitika dalam dialeg Sulawesi Selatan yang artinya kamu Contoh : Usailak...

Peduli Itu Ada Aksi

Peduli itu ada aksi Bukan sekadar susunan diksi Penyemangat menyentuh hati Cuma berbasa-basi Ingin keadaan berubah lakukan usaha bukan mengkhayal dan berwacana saja berharap keajaiban dari Allah Kamu punya mimpi ajak kawan berdiskusi cari solusi ikut berkontribusi bukan cuma nunjuk jari berlagak bossy Peduli itu meluangkan waktu melakukan sesuatu ikut bantu Jaman sudah canggih Tinggal mainkan jemari Klik share, like, bantu promosi Aksi kecil tapi berarti Baca juga : Wahai Pengumbar Mimpi Penulis & Ilustrasi : Uli’ Why Gambar : yukbisnis.com

Qinan Rasyadi, Sabet Juara & Kejar Cita-Cita Lewat Kimia

Cita-cita boleh berubah, tapi usahanya harus tetap sama. Dulu pengen jadi pengusaha, sekarang “ engineer ” di depan mata. *** Muhammad Qinan Rasyadi, pemuda asal Makassar kelahiran 2006 ini baru saja lulus SMA. Dalam acara penamatan siswa yang digelar secara hybrid di Ruang Saji Maccini Baji, Kompleks SMAN 5 Gowa (Smudama) pada Rabu (22/05/2024), Qinan diganjar penghargaan Sakura Prize . Sakura Prize adalah penghargaan tahunan berupa plakat dan beasiswa tunai dari alumni Smudama Jepang. Serupa dengan Sakura Prize tahun 2022 dan 2023, tahun ini pun beasiswanya Rp. 3.000.000. Awalnya berseragam putih abu-abu, Qinan harus menjalani sekolah online selama satu semester di tengah pandemi Covid-19 . Baru pada Januari 2022, ia masuk asrama Smudama. Sekolah offline rupanya membuat Qinan makin giat belajar. Sejumlah prestasi berhasil ditorehkan selama menjadi siswa Smudama. Ia juga turut mewakili Sulawesi Selatan dalam ajang olimpiade sains tingkat nasional pada tahun 2022 dan 20...